Selasa, 03 Maret 2009

Tekstil

Bab I
PENDAHULUAN

Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk
1. serat,
2. benang,
3. kain,
4. pakaian dan
5. berbagai jenis benda yang terbuat dari serat.

Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
• Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll)
• Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
• Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
• Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir

Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil merupakan modal dasar bagi mereka yang akan terjun di Industri tekstil dan fashion Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil sangat diperlukan untuk mengenali, memilih, memproduksi, menggunakan dan merawat berbagai produk tekstil seperti serat, benang, kain, pakaian dan tekstil lenan rumah tangga lainnya. Karakteristik dan sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik dan sifat serat penyusunnya. Disamping itu sifat-sifat bahan tekstil juga dipengaruhi oleh proses pengolahannya sperti dari serat dipintal menjadi benang, dari benang ditenun menjadi kain kemudian dilakukan proses penyempurnaan hingga menjadi produk jadi. Oleh karena itu untuk memahami lebih jauh tentang bahan tekstil diperlukan pengetahuan tentang karakteristik dan sifat berbagai jenis serat dan teknik pengolahannya menjadi bahan tekstil.
Untuk lebih jelasnya proses pengolahan mekanik dan kimia dari serat menjadi produk tekstil dapat dilihat pada tabel berikut.

Proses Produksi Teknologi Hasil
Mekanik Kimia
Serat Alam Pertanian (kapas, yute,linen)
Peternakan (sutera, wool) Pupuk Organik Nonorganik Serat alam seperti sutera, kapas, wool, yute, linen, sisal dll
Serat Sintetis Pemintalan leleh
Pemintalan kering
Pemintalan basah Polymerisasi Filamen/staple serat polyester , nilon, rayon, Benang nylon, polyester
Benang
Bahan dari serat alam dan serat campuran dalam bentuk serat pendek(staple) Pemintalan
Mesin Blowing, Carding Drawing, ring spinning/sistem rotor. Tidak membutuhkan zat kimia secara signifikan Benang kapas, benang sutera, benanhg wool, benang campuran (alam dan sintetis)
Kain tenun/rajut Mesin Penganjian
Mesin warping, mesin cucuk, Mesin tenun, Mesin rajut, Mein tenun jacquard, dobby dsb Proses penganjian dengan kanji sintetis dan kanji alam Kain grey tenun
Kain rajut
Kain non woven Mesin kempa (mesin pres) Resin, kimia analisis, kimia organic, polimer. Proses kimia, Kain non woven
Seperti kulit sintetis dsb
Pewarnanaan
(Pencelupan dan Pencapan) Mesin Cap (screen printing dll), Mesin celup (padding, Jigger Box, Jet dyeing dll ), Teknologi zat warna, Kimia Tekstil, obat Bantu, kimia fisika, kimia analisis Kain berwarna
Kain bermotif
Finishing (penyempurnaan)
sebagain proses dilakukan sebelum proses pewarnaan ( Proses bakar bulu, desizing,bleaching,scouring) Mesin penyempurnaaan, bakar bulu, desizing, bleaching, scouring, pemasakan, mesrcerisasi , mesin sanforis, spreading, heat setting, anti air, anti susut Kimia Tekstil, Resin, bioteknologi, kimia organic, kimia fisika,kimia analisis Kain halus, berkilau , langsai, kain dengan tujuan khusus anti api, anti air, kain dengan sifat sifat khusus.dsb
Pakaian (Garmen) Pembuatan disain, pola, Mesin jahit, pasang kancing, mesin potong, mesin prres Tidak ada proses kimia secara signifikan Pakaian , kemeja , celana
Karakteristik dan sifat serat juga sangat menentukan proses pengolahannya baik dari sisi penmilihan peralatan , prosedur pengerjaan maupun jenis zat-zat kimia yang digunakan. Selama proses pengolahan tekstil sifat-sifat dasar serat tidak akan hilang.

Proses pengolahan tekstil hanya ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan, menambah dan mengoptimalkan sifat dasar serat tersebut sehingga menjadi bahan tekstil berkualitas sesuai tujuan pemakaiannya.

Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil. Untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut
• Perbandingan panjang dan lebar yang besar
• Kekuatan yang cukup
• Fleksibilitas tinggi
• Kemampuan Mulur dan elastis
• Cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat
• Memiliki daya serap terhadap air
• Tahan terhadap sinar dan panas
• Tidak rusak dalam pencucian
• Tersedia dalam jumlah besar
• Tahan terhadap zat kimia tertentu

Dari sekian banyak jenis kain yang kita temui di pasaran, banyak bentuk dan corak.
Kita dapat mengelompokkan kain dalam beberapa golongan dalam pembuatannya:
Golongan 1
Kain yang dibentuk dari dua bagian benang. Yang jalnnya lurus dan bersiku.
LUSI: benang lurus yang memanjang
PAKAN: benang lurus yang melintang.

Gambar benang

Golongan 2
Kain yang dibentuk dari dua macam Lusi dan satu Macam Pakan, dimana sebagian benang Lusi berjalan lurus dan sebagian lagi berjalan kelok kelok.

Gambar benang Gambar benang

Golongan 3
Kain yang dibentuk dari sejumlah benang benang Lusi yang jalannya lurus dan dilingkari oleh sejumlah benang benang Lusi lainnya yang jalannya berkelok kelok. Anyaman ini disebut Tile/ Tule.

Gambar benang Gambar benang Gambar benang

Golongan 4
Kain yang dibentuk dari satu atau beberapa helai benang yang mengait satu sama lain sehingga membentuk jeratan jeratan. Disebut kain Rajut

Gambar benang Gambar benang Gambar benang

Golongan 5
Kain yang dibentuk dari sejumlah benang yang masing masing atau sama lain beranyaman merupakan pita anyaman kepang.

Gambar benang

Golongan 6
Kain yang dibentuk dari benang benang kasar yang diikat ikat yang menyerupai jarring

Gambar benang



Golongan 7
Kain yang dibuat dari serat serat yang dikempa

Gambar benang

Bab II
KAIN SECARA UMUM

A. Susunan kain tenun
Kain tenun merupakan penyilangan antara jajaran benang benang yang membujur dan melintang atau benang benang vertical dan horizontal

Benang benang vertical kita sebut benang Lusi/ warp/ end. Sedang benag benang horizontal kita sebut Pakan/ filling/ Pick

Dalam prakteknya benang benang lusi adalah benang ebnag yang berjalan sejajar dipasang di atas mesin, sedang benang benang pakan adalah benang yang berjalan kekiri dan kekanan melintasi benang lusi

Benang benang lusi dan pakan menyilang sedemikian rupa sehingga membentuk anyaman tertentu.
Prinsip penyilangan benang lusi dan benang pakan untuk membentuk sebuah kain adalah sebagai berikut:
1. pembukaan mulut lusi, yaitu proses mpenaikkan atau penurunan bennag lusi
2. pemasukkan benang pakan, yaitu proses memasukkan benang pakan kedalam mulut lusi
3. pengetekkan bennag pakan, yaitu proses merapatkan benag pakan.
Proses ini dilakukan berulang ulang sampai membentuk sebuah lembaranm kain.

Gambar benang


B. Factor factor yang membentuk kain
Kian tenun mempunyai berbagai variasi, satu sama lain dapat menyerupai satu mutu, sifat maupun motifnya.

Hal tersebut bergantung pada beberapa factor:
1. jenis serat tekstil yang digunakan
2. jenis benang benang yang digunakan
3. ketentuan kain
4. persiapan
5. anyaman
6. pertenunan
7. pengubahan permukaan kain
8. bentuk disain dan moti

1. Jenis Serat Tekstil
Setiap jenis serat tekstil mempunyai pengaruh yang berlainan terhadap sifat dan mutu kain jadinya.

Jenis serat kain: alam dan buatan

Jenis Serat Jenis asal Hasil
Alam Tumbuhan tumbuhan
Biji Kapas
Batang Lenan, goni, rami
Daun Manila sisal
Buah Sabut kelapa, kapuk
Binatang
Bulu Wool
Rambut Unta. Lamma
Ulat Sutera
Buatan: serat hasil proses Serat setengan buatan; serat dari alam yang diproses lagi Rayon
Serat sintetis: serat yang dibuat dari petro kimia Nylon, plaster, acrylic

2. Jenis benang yang digunakan
• Nomor bennag; menyatakan kehalusan suatu benang apakah kasar atau halus atau sedang
• Susunan benang; single atua gintir, staple, fillamen, tekstur, satu macam atau campuran( blending)
• Twist benang: puntiran benang atau antuhan serta arahnya
• Warna benang. Grey, diputihkan atau dicelup

3.Ketentuan kain
• tetal kain: kerapatan benang dalam satuan tertentu, apakah tetal bennag lusi dan pakan berbeda, atau tetal lusi tetap dan berubah ubah
• Nomor benang yang di gunakan, lusi dan pakan sama atau berbeda, pakan sama atau berbeda
• Lebar kain
• Berat kain: apakah kain yang kita inginkan ringan sedang atau berat

4. jenis persiapan
• jenis cucukan
• jenis cucukan sisir
• jenis benang dikanji atau tidak
• tegangan lusi



5. Jenis anyaman
• jenis anyaman polos, keeper, satin, atau variasi
• jenis kain yang dibuat: kain itu single rangkap, pique atau berbulu
• rencana tenunan
• susunan benang lusi dan pakan

6. Pertenunan
• Jenis mesin tenun yang digunakan
1. mesin tenun dengan rol/ kerek
2. mesin tenun dengan dobby
3. mesin tenun jagquard
• Peralatan tambahan yang diperlukan

7. Pengubahan permukaan kain.
• pemberian warna/ celup/ pemutihan
• Printing/ pengecapan
• Finishing biasa: mercerizing, kanji, pembakatan bulu, pencukuran bulu
• Finishing khusus: anti crease, anti moth, water proofing
• Embroidery
• Costing, yaitu melapisi permukaan kain dengan plastic, atau karet

8. Bentuk disain atau motif:
penggunaan kombinasi diantara factor factor tersebut diatas . dengan memperoleh jenis kain tertentu



















Bab III
DISAIN PADA KAIN TENUN

A Disain Tekstil
Yang dimaksid disini adalah pattern/ pola, pola ini akan senantiasa berulang ulang baik kearah vertical maupun horizontal
Texttil dibagi dua
1. disain struktur: dibentuk pada saat tekstil akan dikerjakan atau dibuat
2. disain muka/ disain surface: dibuat setelah tekstil selesai diproses

B.Bentuk dan mitif kain tenun
1. bentuk dalam disain struktur: bertitik tolak dari susunan anyaman benang lusi dan pakan
Disain struktur dapat digolongkan:
a. disain polos, yaotu kain yang permukaannya tidak tergambar motif. Contoh, kain sprei, dan blacu



b. Disain stripe: horizontal dan vertiokal
• Horisontal( kearah pakan) terbentuk dari perbedaan tetal lusi dan pakan. Contoh kain ribs



• Vertikal:( kearah Lusi) contoh kain lurik, kain piyama dan akin cele



• Srtipe miring: karena anyaman tertentu



• Stripe teratur: karena anyamannya teratur



• Stripe tak beraturan: terbentuktidak sama jarak/ lebarnya



-. Disain ini dapat dibentuk dengan bebrapa cara:
a. dengan benang yang berbeda
b. dengan anyaman yang berbeda
c. dengan benang yang berbeda
d. dengan tetalk lusi yang berbeda baik sekelompok yang teratur maupun yang tidak teratur
c. Desain Kotak
• Disain kotak teratur dengan ukuran kotak yang sama








• Disain kotak tak teratur: semua kotak ukurannya tidak sama



d. Desain plaid :Perpaduan antara disain stipe dengan disain kotak kotak



e. Desain zig zag: desain stripe yang patah patah terbentu dari jenis anyaman tertentu



f. Desain bayangan: dibentuk oleh salah satu jenis anyaman






Pemberuian motif lainnya pada disain struktir adalah dengan menggunakan mesin tenun jaguard. Nmisal motif bunga dan daun daunan.

2. Bentuk dalam surface design: dalam membentuk disain ini kita dapat lebih bebas membentuk motifnya, dan dalam pembuatannya memerlukan keahlian khusus, karena masing masing menggunakan alat, bahan, dan proses yang berlainan.


Bab IV
SERAT
Jenis jenis serat yang dipergunakan untuk membuat kain:
A. serat alam dari tumbuh tumguhan
1. Kapas: adalah bulu biji pohon kapas dan bergantung pada bibit dan daerah penanamannya.
sifat serabut kapas:
serabut kapas pipih dan berpilin pilin. Pilin ini asli, sehingga dapat mencehgah serabut serabut bergelincir saat dipintal, hal inimenjadi cirri benang kapas lebih teguh, hal ini menjadi cirri nebenang kapas lebih kuat disbanding lainnya secara staple.

Penilaian kapas dapat didapat dari
• panjangnya
• kilaunya
• mulur
• keadaan lembab
• warna
• kebersihan
• kekuatan
• kehalusan

kain yang dihasilkan oleh kapas akan mempunyai keenakkan dipakai karena sifatnya menyerap air yang baeik, dengan proses mercerisasi kapasakan mempunyai kilau seperti sutera.

2. LENAN
Lenan juga disebut Vlas/ flaks, bahan ini diperoleh dari kulit pohon Vlas.
Vlas tidak berpilin seperti halnya kapas, tetapi dinding vlas lebih tebal disbanding kapas, sehingga kekuatannya besar.
Penilai Vlas dilihat dari
• warna
• panjang
• kehalusan
• kerataan
• kekuatan
• murni
• daya hisap
• mulur
untuk membedakan kain kapas dengan linan adalah menhadapkan kain tersebut pada cahaya matahari atau lampu, pada kain kapas akan terlihat rata disbanding lenan.
Kain kapas kurang kuat disbanding dengan lenan, tetapi kain lenan lebih kaku disbanding kapas.
Kain lenan lebih baik daya serapnya disbanding kapas, maka lebih baik untuk lap atau handuk.

Keunggulan kain lelan:
1. lebih awet dan kuat
2. kilaunya kebug bagus
3. lebih menghisap air
4. sedikir berbulu disbanding kapas
5. tidak cepat kotor

B. serat alam dari binatang

1. Wol
Serat wol adalah bulu domba atau biri biri. Jenis wol bermacam macambergantung dari asal dan bagian bagian tubuhnya. Cirri cirri wool adalah dindingnya terdiri dari sisik sisik tertindih satu sama lain seperti sisik ikan.
Penilaian wool
• kwehalusan
• keriting
• panjang
• daya kenyal
• kemurnian
• kilau
• daya kempa
• warna
• kekuatan

2. Sutera
Sutera adalah benang yang dibelitkan oleh ulat sutera pada badannya sebelum ia menjadi kepompong, yaitu bentuk ulat sebelum menjadi kupu kupu.
Penilaian sutra berdasarkan
• Warna
• Kilau
• Kehalusan
• Panjang
• Daya kenyal
• Kekuatan

Kain terbuat dari benag sutera akan mempunyai kilap atau kilau yang baik, kainnya menghisap air tanpa lembab. Kainnya halus dan tenunannya tidak lekas kusut tetapi ada sutera kasar sedikit kilaunya. Tenunan dari sutera ini nampaknya kapas tetapi jika dikepal akan bergemerisik. Tenunan yang terbuat sutera liar akan memberikan hasil yang kurang disbanding sutera asli dalam hal keratannya, sehingga tenunanya kasar biasa disebut shantung. Kainnya kasar kurang kilaunya dan mudah kusut.

C. Serat Buatan
1. Rayon
serat ini adalah tiruan yang menyerupai sutera seperti halnya sutera serat rayon panjang.
Sifat yang dinilai
• Kilau
• Mulur
• Kekuatan
• Daya serap

Kain rayon mempunyai sifat lekas kusut, tidakcepat kotor, dan mudah dibersihkan. Kain rayon yang mempunyai tetal dan anyaman yang jarang akan mempunyai tetal dan anyaman yang jarang mengakibatkan benangnya mudah digelintir, kain ini terasa dingin, lembut dan lunak

2. Poliester
Serat ini mempunyai kekuatanyang mulur yang baik. Seerat ini paling banyak dipergunakan karena sifatnya mudah dalam penanganan, tahan kusut dan awet.

Kain yang terbuat dari serat ini jika masih baru mengandung zat anti statistic. Zat ini hilang saat pencucian, kain ini tidak mudah kusut, tidak enak dipakai, tetapi dengan mencampurkan dengan kapas akan menghasilkan kain yang enak.

3. Nyoln
Penampang Nylon hamper sama dengan polister, kekuatan dan kehalusan lebih baik, lebih lembut, dan daya lenturnya tinggi

Kain ini yang terbuat dari nylon lebih transparan disbanding dengan polister tetapi daya serapnya kurang dan mudah berbulu.


Bab V
BENANG
Bahan baku kain adalah benang, sifat kain akan ditentukan sefat sifat benang benang yang benyusunya. Benang sendiri adalah susunan dari serat serat stepel atau filament baik berasal dari alam Maupin sintetik, atau campuran dari keduanya, yang disatukan dan diberi antuhan atau puntiran guna pembuatan kain tenun, rajut dan alinnya.

A. Klasifikasi benang
• Klesifikasi benang dapat dibedakan menjadi bebberapa segi yaitu:
• Dari bahan bakunya: benag kapas, benag polister, beang polister kapas, dll
• Dari pembuatannya: benang pintal, benang lsisir, benang gintir dll
• Dari kegunaannya: benang jahit, benang lusi, benang pakan, benang rajut, benang sulam dan benang hias


B. Struktur Benang Tekstil
• Struktur atau susunan benang ytekstil dapat diuraikan sebagai berikut:
• Benang yang susunannya dari serat serat pendek atau staple dengan twist, benang ini disebut benang staple/ single
• Benang yang tersusun dari dua benang single atau lebih kemudian digintir atau di ply yarn
• Benang yang hanya tersusun dari satu filament
• Benang yeng terdiri dari 2 filament ( filament adalah serat yang terdiri dari filament benang ini disebut benang multifilament)
• Benang yeng terdiri dari 2 benang gintir atau lebih disebut benag tali atau cord
• Benang yeng terdiri dari beberapa filament yang mempunyai bentuk keriting atau loop, disebut benang teksture
C. Puntiran atau antihan
Puntiran atau antihan benang dapat juga disebut twist benang, puntiran ini akan mempengaruhi benang tentang sifat maupun kekuatannya. Juga mempengaruhi rupa atau appearance permukaan kain yang dibentuknya.
Bioasanya untuk menjumpal puntiran digunakan satuan:
TPI ( twist Per Inch )
TPM ( Twist Per Meter )
Jumlah puntiran yang memiliki benang lusi harus lebih banyak dari bennag pakan, karena benang lusi lebih banyak mengalami gesekkan, tegangan pada proses penenunan.

Arah puntiran pada benang ada dua macam:
Putaran S
Putaran Z
Benang lusi biasanya mempunyai puntiran arah Z, dan benang pakan mempunyai arah puntiran S


S Z



D. Nomor Atau ukuran benag tenun
Untuk menyatakan benag itu kasar atau halus dipergunakan nomor:
System penomoran langsung: adalah perbandingan yang didsarkan atau berat benang setiap satuan panjang tertentu, missal
denier ( gram / 9000 meter )
tex ( Gram/ 1000meter)
Benang dengan system ini yang perlu
diperhatikan penomoran adalah makin kasar benang nomornya makin kasar pula

Sisterm penomoran tidak langsung adalah berdasarkan atas panjang benang setiapsatuan berat tertentu,
missal
Ne 1 ( hank/ pound,
Nm meter / gram

Benang denagn system penomoran ini yang perlu diperhatikan adalah makin kasar benangnya, makin kecil nomornya


Bab VI
ANYAMAN

Untuk membuat desain struktur, salah satunya adalah dengan menggunakan anyaman. Sebelum pembuatan disain, kita merencanakan dahulu, biasanya kita tuangkan kedalam bentuk bentuk anyaman.

A. Cara menggambarkan anyaman.
Didalam tenunan, benang benang yang bersilangan atau berpindah
tempat dari atas kebawah atau dari atas kebawah terdapat silangan
silangan.
Benang diantara dua silangan disebut efek baik efek lusi maupun
pakan.
Lebih kerap benag benang bersilangan yaitu lebih banyak jumlah silangan silangan maka lebih pendek efek yang terjadi. Tenunan yang bersilang banyak ada pula yang bersilang sedikit.
Untuk mempelajari macam macam anyaman kita perlu membuat gambar tersebut. Gambar tersebut kita buat pada kertas kotak kotak/ patron.

X X X X X X
X X X X X
X X X X X X
X X X X X
X X X X X X

Gambar patron
Selain dua garis memanjang kita anggap benang lusi, sela antara dua garis melintang kita sebut benag pakan.

Segi segi kecil tersebut adalah tempat atau titik titik persilangan antara benang benang lusi, sela antara benang lusi dan benang benang pakan. Benang benang lusi yang ebrjalan diatas bennag pakan dinyatakan dengan segi terisi, sedang bennag benang lusi yang ebrjalan di bawah benang pakan dinyatakan dengan sedi segi yang kosong

B. Jenis anyaman.
1. Anyam plain atau plat.( Polos )
Anyaman ini adalah anyaman yang sangan sederhanaa dan paling banyak dipakai.


Cirri cirri:
• Mempunyai rapat paling sedikit.
• Lusi dan pakan bekerjanya paling sederhaana, satu nail satu turun
• Jumlah silangan yang terbentuk paling banyak
• Factor lainnya sama, anyaman ini paling kuat
• Sering dikombinasikan dengan factor lain, ubahan dengan disain struktur/ desain muka.
Kain yang dibuat dengan anyaman plolos pada pabrik disebut laken, oada pabrik lenan disebut linen, pada pabrik sutera disebut taffeta, pada pabrik kapas tergantung dari tebal tipisnnya kain yang dibuat misalnya kanvas, blacu dal lainnya.
Kain yang sering kita jumpai dengan anyaman plos ini adalah lawn, voile, organdi, blacu, kanvas, broadcloth, popolin, taffeta dan santung.
2. Anyaman keeper.
Anyaman keeper disebut juga twill/ drill, yaitu anyaman yang bergaris miring. Garis garis yang arahnya dari kiri kebawah, dari kanan keatas, disebut keeper kanan, begitu sebaliknya.

Cirri cirri dari anyaman inikadalh:
• Permukaan kainnya terlihat garis miring miring
• Rupa atau appearance kain p[ermukaan atas dan bawah berbeda
• Dibuat dalam kontruksi yang padat
• Tetal lusi dibuat lebih tinggi
• Sudut garis dipengaruhi oleh tetal lusi dan pakannya.
Kain yang kita jumpai dengan anyaman ini adalah, drill, jeans, kain serge, denim, dan gabardine.

Beberapa contoh anyaman keeper














3. Anyaman Saten
Anyaman ini adalah anyaman dengan efek efek panjang, ada dua macam jenis saten, yaitu: satin lusi( banyak lusinya), dan satin pakan( banyak pakanya )
Cirri cirri:
• Menonjolkan satu sisi kain saja atau permukaan saja.
• Satin lusi lebih banyak dari pakan sedang satin pakan lebih banyak dari pada lusi.
• Dipakai tetal tinggi agar kain nampak padat, smooth, dan menkilap.titik titik silang satin tersebar tidak bersinggungan satu sama lain.

















Bab VII
Nama nama Kain
Nama nama kain ada bermacam macam, biasanya didasarkan pada nama dagang dan tehnik, nama dagang dopengaruhi oleh beberapa factor, missal, asal tenuanan, nama orang atau perusahaan, nama mode, penggunaan, nama orang, atau perusahaan.
Nama tehnik lebih baik, karena persyaratan sifat kainnya.
Nama kain yang diuraikan disini adalah nama nama kain yang sering kita jumpoai di took took.
A. kain yang anyamannya polos.
1. Kain lawan.
Kain ini ringan, tipis, dan dikanji maupun tidak dikanji. Kain inidibuat dari benag kapas sisir atau garu, dan dipakai sebagai bahan stripe satin.
Nomor benang yang di gunakan berkisar ne1 80 sampai 100, dan tetal kain 80 x 90, baik dipakai di dalam amupu diluar.
2. Kain voile .
Kain ini merupakan kain kapas tipis, benang yangd igunakan adalah benang halus, dengan twist berkisar 35 sampai 40per inch.
Kain voile yang kita jumpai dapat dalam keadaan dicap, polos, maupun stripe yang dibentuk dengan tetal lusi yang lebih tinggi.
Kain volile selain dari kapas juga kita temui rayon, atau sutera, atau polister serta campurannya. Kain voile biasa digunakan dalam tirai dan blouse.
3. kain organdy
kain yang tipis dan transparan, dibuat dari kapas, dan dibuat dari rayon atau sutera biasa yang disebut organsa. Kain ini untuk tirai, pakaian, hiasan pinggir baju dan leher
4. Kain cambric
kain ini adalah kain yang diputihkan, kain dengan tenunan rapat, halus, lembut, dan sedikit diberi kanji. Kain ini digunakan untuk batik, kain saputangan, pakaian dan alin lain.
5. Kain gingham
Kain ini adalah kain yang ebrcorak kotak kotak, dikarenakan saat proses pertenunan menggunakan benang lusi berwarna. Dan tenuann ini bisa dihiasi garis garis.
Kain yang mempounyai mutu rendah, menggunakan benang garu, sedang mutunya tinggi menggunakan sisir. Selain bennag kapas, kain ini bisa di gunakan serat lain, dan biasanya berfungsi untuk kain sarung, pakaian wanita, pakaian anak dan selimut.
6. Kain Suiting
Kain suiting adalah kain celana yang di tenun dengan anyaman polos, kain ini dapat dari kapas, polister, kapas, wool, dan laiinyapakain ini tergolong setengah berat dan biasanya dipakai untuk pakaian plah raga dan kerja.
7. kain blacu
terbuat dari mutu kapas rendah dan diperdagangkan dalam bentuk grey digunakan untuk kain kantong pembungkus, kain pelapis sepatu, dasn pelapis tas.
8. kain kanvas
kain ini termasuk berat, kebanyakn terbuat dari bennag gintir.
Macam macam kanvas:
Kanvas bernomor, sebagai tenda, lapis sepatu, kain layer, tutup truk, kantong kantong surat dan lain lain.
Kanvas militer, untuk keperluan militer, kainnya lebih halus.
Kanvas rata, terbuat dari lusi tunggal, yang dikanji, dan dirangkap permukaannya lebih rata, digunakan untuk lapis sepatu.

B. Kain dengan anyaman polos tidak berimbang
1. Kain broadcloth
Kain rib yang beralur atau berusuk halus mengarah emlintang, dibuat dari kapas yang panjang dan benang gintir, nomor lusi dan pakan sama. Kain ini ada juga dengan proses merserisasi sehingga kilap kainnya. Sifat kain ini sangat lenut dan lansai, dan terbuat dari campuran polister kapas, dapat dicelup.
2. kain popline
mempunyai rusuk yang lebih besar, karena benang pakannya lebih besar dari lusi. Kain aslinya terbuat dari sutera, tapi sekarang kebanyakkan dari kapas, biasanya digunakan untuk blouse, dan pakaian anak.
3. bercoline
kain popline yang mempunyai berkilau lebih, nama lainnya adalah tricoline.
4. taffeta
kain yang berusuk kearah pakan lebih rata disbanding dengan kain lainnya. Kain ini bersifat rangup karena bentuk dari pada anyamannya, dibuat dari serat acetate filament atau serat rayonm yang diberi pengerjaan khusus.
5. shantung
kain ini adalah nama tenunan pertama di tiongkok dengan bahan bakunyha sutera, cirri dari kain ini adalah rusuk rusuk kearah pakan tidak teratur, anyamanya polos dan penggintiran benang pakannya rata. Kain yang dihasilkan tidak rata atau ada penebalan disana sini, kain dapat berwarna muda, dicap, dengan resin dan merserisasi.
C. Kain dengan anyaman keeper
1. kain serge
kain dengan kepar 45derajad, efek yang ditimbaulkan halus dan jelas kepernya, kain ini banyak dijumapi dari kapasm campuran wol, rayon, dan sutera, biasanya untuk jaket, dan jas hujan.
2. kain drill
kain dengan keeper 45 derajad biasanya keeper 2 banding 1 dan akin ini dapat mentah berwarna hijau, coklat kaki dan biru. Fungsinya untuk pakainan kerjam seragam, dan bahan baku utamanya adalah kapas
3. kain jean
berat kain jin lebih ringan Dario pada kain drill, bennag yang dipakai halus dan garis kepernya hamper tidak terlihat. Kain ini untuk anak dan kain penutup
4. kain denim
kain ini lebih berat dari drill, dibuat dari kapas, dengan lusi warna biru dan pakan as;inya atau keduanya warna biru. Fungsinya untuk pakaian olah raga, kain penutup, dan sekarang dipakai untuk blue jeans
5. kain gabrdiane
keeper lusi yang curam dengan 60 derajad atau lebih, tetal lusi lebih banyak dari pakannya, kain ini terutama terutama terbuat dari wol, dan kapas dan campuran lainnya, fungsinya untuk jas hujan, dan bahan pakaian.

D. kain dengan anyaman satin
1. kain satin
kain dengan seluruhnya anyaman satin, berwarna putih atau celupan lainnya. Kain ini banyak digunakan sebagai pakaian wanita atau sebagai pelapis.
2. kain damst
kain ini bercorak kembangh kembang yang dihasilkan dari kombinasi anyaman kain satin pakan dan lusi.bisa untuk pakaina wanita dan kain lapis.

E. kain leno, pique, dan bercorak
1. kain leno
disebut juga kain gauge atau kasa. Tapi bukan kain kasa untuk pembalut, tetapi kain yang berlubang menyerupai renda. Kain ini biasanya digunakan sebagai kantong buah, kelambu, dan terbuat dari polister.
2. kain pique
kain ini mempunyai alur alur kearah panjang kain, tetapi ada juga yang kearah lebar kain, kain ini tahan kusut dan lebih kokoh adri anyaman polos, kain terbuat dari kapas yang halus.
3. kain bercorak
kain yang divariasikan dari jenis serat, benang, anyaman, dan penyempurnaan.
a. bercorak besar
dibuat dengan mesin jaguard, karena corak dalam satu repotnya besar. Kain sorak dalam satu repotnya besar, kain yang termasuk dalam kelas ini adalah damast, kombibasi satin lusi dan satin pakan, kain brokard anyaman polos dengan motive dari efek lusi dan pakan yang panjang, dan terdiri tapestry( tenuna tangan dengan motive untuk hiasan dinding, karpet)
b. bercorak kecil
diproses dengan mesin tenun dobby, karena ulangan satu repotnya tidak terlalu besar, kain yang kita jumpai adalah mata burung dasn shirting madras.
c. kain tenun bercorak dengan benang tambahan.
Kain ini menggunakan benang benang tambahan, karena ini merupakan akibat bentuk disain tertentu pada permukaan kain, motive yang ditimbulkan dapat berupa kotak kotak atau bunga, bagian belakang kain akan nampak efek benang benang yang tidak teranyam.

F. Kain krepe
a. pada krep asli: keriu mendatar waktu dipakai kembali oleh kandungan air mengkeretnya tinggi, langsainya baik, regangannya tinggi, lenting kembalinya baik, jenis kainnya sifon, crepe dechine, georgetete, matellasse.
b. Pada efek krep akibat tenunan; kerut tidak mendatar waktu dipakai, mengkeretnya kurang, langsainya kurang, regangan rendah, lenting kembali tidak baik, dan jenis kainnya adalah pasir, granit dan seasucker.
c. Pada ewfek krep akibat penyempurnaan: kerut akan hilang atau berkurang dengan pencucian yang seringmengkeret kurang, langsai tak begitu baik, dan jenis kainnya adalah plise bergambar.
1. Krep asli
Menggunakan bahan baku kapas, rayon wol sutera maupun polister.kain krep yang tetal lusinya dan pakannya seimbang kita sebut kain chiffon dan goerget, crepe de chine adalah variasi dari dua benang antihan S dan dua benang antihan Z, bsnyk untuk kain kebaya dan pakaiana wanita.
2. kain berefek krep
efek krep yang terjadi karena menggunakan benang pakan polyester teksture, dengan anyaman maupun penyempurnaan. Efek dengan benag tekstur adalah anyaman polos yang menggunakan lusi lusi filament dan pakan tekstur, kain ini mempunyai pegangan yang baik, efek yang timbulk karena anyaman sehingga permukaan kainnya akan nampak berbutir butir yang tersebar merata, hal ini dapat ditimbulkan pula oleh teganganb lalatn boom, sedang efek ruang ditimbulkan oleh penyempurnaan dengan proses embossing.
G. kain berbulu
kain yang mepunyai serat atau benang berbulu, sehingga kain ini tertutup keseluruhannya oleh bulu. Pemberian bulu pada kain ini adalah untuk menhasilkan rasa hangat karena untuk bahan kjaket dan mantel.bulu dapat dihasilkan dari bahan handuk. Missal, kain handuk, courdory, kain beludru, velvet, flannel, dan suede.
H. kain tradisi Indonesia
tiap daerah empunyai banyak macam dan kain traditional sendiri sendiri. Pembuatannya masih sederhana, ragam motifnya masih bersangkutan dengan adapt istiadat, bentuk masyarakat dan lainnya. Anyaman yang dipakai anyaman polos, bahan bakunya kapas, sutera, sintetik, benang logam berupa benang emas, dan motivenya mempunyai arti sendiri.
1. kain tenun ikat
kain yang dihasilkan dari mengikat benang ditempat tem,pat tertentu sebelum dicelup dan ditenun, sehingga bagian yg diikat tidak terkena warna.ada 3 macam tenin ikat lusi, tenun ikat pakan, dan tenun ikat lusi pakan.
2. kain songket
dibuat dengan alt tenun gedongan denagn motife sulaman dari benang emas,perak, kapas berwarna maupun lainnya.
3. kain dengan benang tambahan
kain dengan benang tambahan adalah lusi dan pakan biasanya dibuat berbeda dengan anyaman lainnya. Hiasan yang dibentuk tambahan adalah sepanjang kain, oleh pakan ada yang selebar jkain ada yang bolak balik pada sebagian kain.
4. kain batik
ada batik tradisi, batik lukisan dan batik modern.
5. kain dengan hiasan manik nmanik
kain ini kain yang diberi tambahan manik manik dijahitkan pada permukaannya.
6. kain dengan benang emas
kain ini diberi hiasan hiasan emas yang dijahit kepermukaannya.
7. kain kerrawang
kain yang digolongkan sulam menyulam, karena kain dicabuti atau dihilangkan benang benagnya pada bagian tertentu sebelum disulam
8. kain sarung

I.kain rajut
Kain rajut berbeda dengan tenun, jika kain tenun dibuat dengan menyilangkan dua macam benang, maka pada kain rajut dibuat dengan jeratan jeratan dari satu atau jajaran beberapa helai ebnag. Sifat nya berbeda dengan kain tenun, karean kain ini mempunayhi elastissitas yang lebih besar atau tinggi disbanding denag kain tenun, jika ada benag putius pada kain rajut, maka kain akan lobang.
Kain rajut ada macam macam ebntukm tetapi pada dasarnya hanya ada dua jenis rajutan, yaiutu rajutan pakan dan rajutan lusi, rajutan pakan digunakan untuk jaket sweater, kaos, kemeja, rok, dan lain lain.

hi

Hand Painting
Sutra dan Textil


Sasaran:
Memberikan wawasan seni dan desain, dimana siswa di giring untuk menentukan thema yang mengacu kedalam konsep dengan dasar maupun landasan dalam pola berfikir dalam membuat suatu karya seni dan desain sesuai dengan tuntutan.

Siswa menguasai tehnik dalam menggambar, alam, benda, binatang, dan anatomi tubuh manusia secara mendetail, mulai dari penguasaan garis pada sketsa, penguasaan bentuk, proporsi, plastis anantomi, dan lain lain sebagai dasar untuk penguasaan pembuatan gambar yang akan dituangkan sesuai konsep dan daya imajinasi

Siswa mampu memvisualisasikan dan mengapreasikan ide idenya kedalam kain sutera maupun textile lainnya sesuai dengan perkembangan jaman, jadi secara tidak lansung mempunyai wawasan seni yang luas, untuk kedepannya untuk masyarakat dan lingkungannya.

Siswa mampu memahami tentang macam macam warna tekstil, terutama disini adalah akan diulas mengenai bahan warna textile dan bahan sutra

Materi:
Pemberian teori tehnik menggambar, praktek membuat tugas menggambar sesuai konsep, thema, kedalam bentuk sketsa maupun kedalam gambar yang realisme, abstrak, surialisme atau dengan gaya sesuai dengan aliran seni itu sendiri, yang akan di tuangkan pada media kain sutra atau textile lainnya, baik dengan tehnik pewarnaan secara umum, maupun dengan beberapa tehnik tehnik khusus. Yaitu tehnik Anti-fusing, tehnik dengan menggunakan garam, dan tehnik penyemprotan dan silhuet. Juga mengetahui bahan bahan untuk membuat efek/ variasi lainnya, dan juga akan bereksperimen dengan berbagai macam tehnik alternative seperti Potato stamping, gutta resist, stencil, brush, dan cukil kayu.






Silk Hand Painting

.
Sik Hand Painting - Drawing Outline
(Step 1)


Sik Hand Painting - Individual Pattern Painting (Step 2)





Hand Painting
Sutera



No

Materi


1
Pengenalan dan Teori tentang sketsa dan gambar obyek maupun anatomi, menggambar obyek/ model secara langsung atau menggambar sesuai dengan thema dan konsep.



2
Membuat beberapa sketsa gambar sesuai konsep dan fungsi dengan tehnik hitam putih



3
Menggambar alam benda, ornament traditional maupun modern, atau dengan obyek yang ditentukan atau sesuai dengan konsep masing masing siswa kedalam kertas sesuai ukuran dan fungsinya



4
Teori tentang pengetahuan bahan dan alat dilanjutkan ke Ekperimen dengan beberapa tehnik untuk menentukan karya selanjutnya.



5
Memindahkan sketsa yang sudah dibuat kedalam kain sutra yang sudah di cuci dengan pencil



6
Membuat garis tepi yang sudah di sket kedalam kain sutra sebelum mulai pewarnaan.





7

Pewarnaan dan finishing

……La………Langkah Langkah………………..

1. persiapan Kain Sutra
• Kain sutra di cuci dengan sabun dan air hangat, kemudian kain di jemur dan disetrika.
• Kain sutra di bentangkan kedalan bingkai kayu khusus ( strechter ) dan direkatkan dengan paku atau pin agar sutra tidak rusak atau lubang terkena paku.

2 Pemakaian Gutta/ resist
Memberi garis tepi/ batas pada design sket fungsinya sebagai
pembatas warna agar nantinya tidak menyebar kedalam area
pewarnaaan lain.

• Gambar design tersebut dengan pencil secara tipis tipis kedalam kain sutra.
• Beri Outline dengan menekan tabung gutta ke dalam kain sutra dan dibuat garis tipis tipis namun harus tegas, tidak putus dan harus tembus kain, agar nantinya kalau di warna tidak keluar dari garis tepi.
• Setelah di Gutta secara keseluruhan, diamkan agar kering kira kira kurang lebih satu jam, dan agar garis nya permanent maka perlu kita
• Seterika agar garis gutta tadi menjadi permanent


3. Pewarnaan
• Warna kita tuangkan kedalam palet, lalu kita gunakan kuas dan disapukan kedalam area yang akan di beri warna. Lalu cuci kuas tadi dengan air bersih, lalu di ekringkan.
• Campur warna tadi kedalam palet atau langsung di sapukan langsung dicampur di kain, dan unrtuk mendapatkan efek warna yang lebih gelap kita bisa melakukan berulang kali pada kain tersebut. Jadi sesuai dengan konsepnya.

4. Setrika Kain
• Setelah semua selai dalam pewarnaan, biarkan selama satu atau dua jam
• sampai benar benar kering, setelah itu kita letakkan sehelai kain tipis sebagai pembatas antara hasil karya dan setrika.
• Posisi setrika tombol “ Cotton” selama kurang lebih 3 menit, secara dua sisi
• Simpan, dan biarkan selama 48 jam atau 4 hari sebelum di cuci,
Cuci dengan air sabun hangat



8
Pameran dengan sponshor bergengsi, tempat bergengsi, audience bergengsi…..IKONICK





















Contoh Hasil lukisan sutera













…………Tehnik – Tehnik Khusus…………..

Tehnik Anti Fusing:
Tehnik ini kita gunakan untuk pewarnaan pada area kain yang luas atau lebar dan menguragi kemungkinan warna sutra meneyebar ke area yang lain.
Tehnik ini di gunakan untuk lukisan yang detail atau tidak ingin memberi garis tepi dengan menggunakan gutta / resisit.

Penggunaan Anti Fusing Medium ada 2 metoda:

Metoda I
• Menyapukan anti fusing medium dengan kuas pada kain sebagai lapisan dasar. Keringkan dan setelah kering baru kita mulai mewarnai dengan menggunakan warna yang tidak diencerkan sama sekali.

Metoda II
• Campurkan sati bagian anti fusing medium, dengan satu bagian warna sutera yang tidak diencerkan, untuk pewarnaan dengan kuas.
• Pengguna warna sutera sebagai anti fusing: sapukan warna yang terang/ muda sebagai lapisan dasar, yang juga berfungsi seperti anti fusing medium untuk desain/ gambar yang lebih gelap.












Tehnik dengan menggunakan garam
Untuk latar belakang yang bertekstur dapat dibuat dengan menggunakan garam yang berfungsi sebagai penyerap warna sutera selagi warna masih basah.
Caranya:
• Warna kita tuangkan kedalam palet, lalu kita gunakan kuas dan disapukan kedalam area yang akan di beri warna. Lalu cuci kuas tadi dengan air bersih, lalu di ekringkan.
• Campur warna tadi kedalam palet atau langsung di sapukan langsung dicampur di kain, dan unrtuk mendapatkan efek warna yang lebih gelap kita bisa melakukan berulang kali pada kain tersebut. Jadi sesuai dengan konsepnya.
• Taburkan garam pada warna yang masih basah
• Biarkan mongering lalu hilangkan sisa garamnya.


Tehnik Penyemprotan dan silhute

• Kain sutra di cuci dengan sabun dan air hangat, kemudian kain di jemur dan disetrika.
• Kain sutra di bentangkan kedalan bingkai kayu khusus ( strechter ) dan direkatkan dengan paku atau pin agar sutra tidak rusak atau lubang terkena paku.
• Warna kita tuangkan kedalam palet, lalu kita gunakan kuas dan disapukan kedalam area yang akan di beri warna. Lalu cuci kuas tadi dengan air bersih, lalu di keringkan.
• Campur warna tadi kedalam palet atau langsung di sapukan langsung dicampur di kain, dan unrtuk mendapatkan efek warna yang lebih gelap kita bisa melakukan berulang kali pada kain tersebut. Jadi sesuai dengan konsepnya
• Setelah lwarna latar belakang mongering, letakkan stencil( stenciling ) untuk memberi bayangan pada kain dan disemprotkan warna sutra disekeliling gambar tersebut.
• Biarkan sampai mongering, dan lakukanlah berulang kali sesuai dengan keinginan.
• Apabila menggunakan beberapa warna, gunakan warna muda/ terang terlebih dahulu.





Alat alat
dan
pendukung


No
Description
Fungsi


1 Cat warna Silk fix Untuk sutera
2 Cat warna Textil Untuk kain
3 Kuas berbagai ukuran Untuk menyapu warna ke kain
4 Palet Untuk mencampur warna
5 Gutta resis Untuk membuat garis
6 Tabung gutta resis Untuk membuat garis
7 Garam Sebagai penyerap warna
8 Textil medium Membuat warna transparan
9 Thickening medium Sebagai pengental warna agar pekat
10 Texture Medium Membuat efek pada kain
11 Hair dyer Sebagai pengering
12 Pin atau paku Sebagai pengikat kain
13 Strecher( fander ) Bingkai kayu untuk membentangkan kain
14 Kain Sebagai media lukis
15 Setrika Agar warna nggak luntur disaat pencucian
16 Sikat Untuk brush
17 Foam Untuk cap
18 Spoon Untuk texture
19 Alat alat dari Plastic Untuk cetakkan
20 Kentang Untuk cap

Untuk mengetahui cat bisa kunjungi
www.m-atrading.com

Penyusun : muji ananta







Hand Painting
Textil

Untuk langkah pengerjaannya sama seperti dalam mngerjakan painting dalam sutera, cuman yang ini ada beberapa perbedaanya yaitu hanya terletak dalam jenis cat warnanya khusus untuk kain.

Jenisnya cat warna kain:
1. Cat untuk textile dasar terang.
2. Cat untuk textile dasar gelap
3. Cat warna textile mutiara
4. Cat textile dengan efek teksture. Untuk menimbulkan efek menggelembung cara pengeringannya memakai hair dryer.

Jenis jenis bahan untuk membuat berbagai evek atau variasi adalah:
1. Textil Medium:
• untuk menimbulkan efek warna menjadi lebih muda dan transparan tanpa perlu menambahkan warna putih pada warna textil
2. Gutta/ Resist:
• mempertahankan warna asli kain, pada bagian yang diwarnai dengan warna textile
• mencegah warna textile keluar/ menyebar dari area pewarnaan pada kain halus maupun tipis.
• Untuk hal yang detail dan grs tepi, denagn memakai tabung gutta
3. Tichening Medium
• Untuk meningkatkan kekentalan ( kepekatan ) warna textile yang digunakan untuk lukisan sutra maupun kain tipis
4. Texture Medium membuat warna asli cat menjadi lebih muda
• Membuat warna textile biasa mempunyai efek seperti cat warna textile texture.
• Caranya: pencampuran warna 5 texture medium dengan 1 bagian warna textile biasa. Komposisi 5:1